Untuk Anda Kami Ada

Kecamatan Ngawen


Kecamatan Ngawen adalah salah satu kecamatan yang terletak di Kabupaten Blora Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Semula kecamatan Ngawen membawahi 47 desa, tetapi dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1992 tanggal 4 April 1992, sebagian Kecamatan Ngawen (18 desa) dimekarkan menjadi Kecamatan Japah. Produk unggulan Kecamatan Ngawen utamanya adalah hasil bumi seperti padi, kedelai, jagung serta industri kecil seperti: kerupuk, batu bara, serta barang-barang kerajinan.

Kondisi morfologi di kecamatan Ngawen sebagian besar merupakan daerah yang cukup datar, dengan ketinggian kurang lebih 100 mdpl. Namun beberapa daerah di kecamatan Ngawen memiliki ketinggian sebesar 200 mdpl. Daerah tersebut antara lain adalah kelurahan Karangjong, Wantilgung, Bradag, Sendangmulyo, Kendayaan, Srigading dan Sambonganyar. Kondisi datar seperti ini, dijadikan sebagai pemukiman maupun lahan pertanian dan perhutanan.

Sebagian besar kondisi topografi di kecamatan Ngawen berada pada daerah yang cukup datar dengan tingkat kelerengan sebesar 0-2 %. Beberapa daerah seperti kelurahan Karangjong, Bradag, Sambonganyar memiliki topografi sebesar 2-15 %. Sebagian kecil daerah di kelurahan Sambonganyar bahkan memiliki topografi sebesar 15-40 %.

Kecamatan Ngawen secara umum memiliki dua jenis tanah yang terdapat di dalamnya. Namun, jenis tanah yang paling banyak ditemukan di Kecamatan Ngawen adalah tanah grumosol. Jenis tanah yang lain adalah tanah mediteran yang terdapat di separuh bagian dari Kelurahan Sabonganyar.

Jumlah penduduk di Kecamatan Ngawen selalu mengalami pertumbuhan pada tiap tahunnya. Berdasarkan data BPS Kabupaten Blora pada tahun 2005 hingga 2009, laju pertumbuhan penduduk di kecamatan Ngawen sebesar 0,40 %. Laju pertumbuhan tersebut relatif masih sama dengan kecamatan- kecamatan lain di Kabupaten Blora, namun cukup mencolok perbedaannya apabila dibandingkan dengan laju petumbuhan Kecamatan Cepu yang mencapai 0,94 %. Perbandingan jumlah penduduk laki- laki dan perempuan di Kecamatan relatif seimbang. Misalnya saja pada tahun 2008, perbandingan jumlah penduduk laki- laki dan perempuan (sex ratio) kecamatan Ngawen mencapai nilai 98,45 %.

Berdasarkan data PDRB Kabuapten Blora, sektor pertanian merupakan sektor utama penyumbang pendapatan terbesar di kecamatan Ngawen. Berikut ini adalah beberapa kegiatan ekonomi yang berlangsung di Kecamatan Ngawen adalah sebagai berikut :

1. Pertanian
Kecamatan Ngawen memiliki jumlah sawah yang cukup besar dibandingkan dengan tata guna lahan yang lainya. Sawah pada Kecamatan Ngawen termasuk kedalam kategori sawah tadah hujan,sehingga tanaman pertanian seperti padi hanya dapat dipanen oleh petani 1 kali dalam setahun (karena hanya mengandalkan air hujan sebagai irigasinya). Memang terdapat sumber irigasi lain pada wilayah ini yaitu dari Waduk Kedung Ombo,namun air tersebut menurut warga sekitar tidak dapat sampai sepenuhnya pada sawah tersebut.

Pada zaman penjajahan belanda sempat dilakukan pembangunan pipa air dari waduk tersebut hingga menuju sawah, namun alhasil pipa tersebut terkadang dicuri oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Produk unggulan pertanian dari Kecamatan Ngawen antara lain padi,jagung,kedelai dan lain-lain. Akibat kemajuan ilmu pertanian banyak petani yang sekarang mulai menanam tanaman-tanaman bibit unggul yang memiliki nilai jual yang cukup tinggi dibandingkan dengan tanaman lainnya.

2. Pertambangan
Kecamatan Ngawen terdapat pada lereng gunung Kendheng,menurut para ahli geologi memiliki potensi pertambangan seperti Batu gamping (limestone). Selain itu pada sebelah barat Desa Talok Wohmojo dan sekitarnya, sejak jaman penjajahan belanda termasuk daerah produktif penghasil minyak bumi (Blok Cepu).

3. Industri Rakyat
Produk unggulan Kecamatan Ngawen utamanya adalah hasil bumi seperti padi, kedelai, jagung, serta hasil industri kecil seperti: krupuk, batu bata, serta barang-barang kerajinan.

Ruang terbuka hijau di kecamatan Ngawen terbilang masih cukup banyak. Hal tersebut dapat dilihat pada penggunaan lahan di Kecamatan Ngawen sebagian besar masih didominasi oleh sawah, baik itu sawah tadah hujan maupun sawah irigasi. Selain itu juga terdapat tegalan, hutan, dan perkebunan yang turut menyumbang jumlah ruang terbuka hijau di kecamatan Ngawen. Jenis penggunaan lahan lain di luar ruang terbuka hijau adalah berupa kawasan pemukiman.

Kecamatan Ngawen merupakan daerah yang cukup banyak dialiri oleh sungai. Salah satu sungai yang mengalir di Kecamatan Ngawen adalah sungai Lusi. Sungai tersebut mengaliri beberapa kelurahan di kecamatan Ngawen seperti di kelurahan Gedebeg, Jetakwanger, Ngawen, Bergolo, Punggursugih dan Sendangayam. Namun sungai tersebut memiliki debit air yang relatif kecil, karena seringkali mengalami kekeringan di musim kemarau.

Popular Posts

Labels

close