Untuk Anda Kami Ada

Kecamatan Blora


Kecamatan blora, secara geografis terletak di antara 111 16’ s/d 111 338’ bujur timur dan diantara 6 528’s/d 7 248’ lintang selatan, batas-batas wilayah kecamatan blora yaitu sebelah barat berbatasan dengan kecamatan tunjungan, sebelah utara berbatasan dengan kabupaten rembang, di sebelah timur berbatasan dengan kecamatan jepon, dan di sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan banjarejo. Ketinggian tanah dari permukaan laut terendah 30 meter dpl, tertinggi 194 meter dpl.

Kecamatan blora memiliki wilayah seluas 79,79 km 2 atau 4,38 persen luas kabupaten blora. Dibandingkan kecamatan lain, luas wilayah kecamatan blora tergolong besar yaitu menempati urutan ke-14. Desa jepangrejo merupakan desa yang memiliki wilayah terluas dengan luas wilayah 11,870 km 2 atau sekitar 14,8 persen dari luas kecamatan blora. Desa ini luasnya hampir sama dengan penjumlahan luas wilayah sepuluh desa lain di kecamatan blora.

Lahan di kecamatan blora terdiri atas lahan sawah seluas 2.850.046 hektar (35,72 persen) dan sisanya lahan bukan sawah sebesar 5.128,559 hektar (64,28 persen). Lahan bukan sawah terbagi atas 14,77 persen hutan negara, 25,23 persen tegalan, 21,56 persen pekarangan, 2,72 persen lainnya. Lahan sawah yang menggunakan irigasi tehnis, setengah teknis dan sederhana sebanyak 1.333 hektar sedangkan sisanya seluas 1.517,046 hektar merupakan sawah tadah hujan. Dengan demikian sebagian besar lahan sawah panen satu kali dalam setahun, hanya sebagian lahan di sepuluh desa yang dapat panen dua kali dalam setahun.

Iklim di kecamatan blora secara umum tidak jauh berbeda dengan kecamatan lain di blora. Kecamatan blora termasuk daerah dengan curah hujan rendah dan sering mengalami kekeringan di musim kemarau. Selama periode tahun 2012, rata-rata curah hujan di kecamatan blora tercatat sebesar 89 mm dengan rata-rata hari hujan tercatat sebanyak 8 hari perbulan. Curah hujan cukup tinggi tercatat pada bulan januari, pebruari maret, november dan desember dengan curah hujan di atas 115 mm dan terendah pada bulan juli-agustus dengan curah hujan sebesar 0 mm. Pada tahun 2012, hujan terjadi di 10 bulan dalam 12 bulan walaupun dengan frekuensi yang berfluktuasi. hari hujan tercatat cukup sering terjadi pada bulan januari dengan hari hujan 20 hari perbulan dan paling sedikit pada bulan juni sampai bulan september dengan hari hujan tercatat antara 0-1 hari perbulan.

Berdasarkan uu no. 23 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah, kecamatan dipimpin oleh seorang camat yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada bupati melalui sekretaris daerah. Sedangkan desa dipimpin oleh kepala desa yang dipilih langsung oleh penduduk desa tersebut. Dalam menjalankan pemerintahan desa seorang kepala desa dibantu oleh sekretaris dan perangkat desa. Secara administrasi, kecamatan blora terbagi menjadi 11 kelurahan dan 17 desa dan merupakan kecamatan dengan jumlah desa paling banyak. Untuk memudahkan koordinasi, setiap desa terbagi menjadi beberapa rukun warga (rw) dan rukun tetangga (rt). disamping itu, masyarakat blora juga menggunakan dusun sebagai wilayah administrasi.

Kecamatan blora terdiri dari 63 dusun, 157 rukun warga dan 556 rukun tetangga dengan jumlah penduduk sebesar 92.540 jiwa. Kecamatan blora dipimpin oleh seorang camat dan dibantu seorang sekretaris kecamatan. jumlah pegawai di kantor kecamatan blora adalah 265 orang. termasuk kades/kalur sekdes dan perangkat lain. jumlah perangkat desa di kecamatan blora mengalami perubahan sejak tahun 2010. perangkat desa pada tahun 2011 berjumlah 215, pada tahun 2012 berjumlah 214 orang, jumlah personel perlindungan masyarakat (linmas) yang merupakan aparat desa di bidang keamanan dan ketertiban, tidak ada perubahan yaitu berjumlah 868 orang.

Upaya peningkatan mutu di bidang pendidikan berkaitan erat dengan ketersediaan fasilitas pendidikan dan kecukupan jumlah guru. Kedua hal tersebut dapat dilihat dari jumlah sekolah dan rasio murid guru. Jumlah sekolah jenjang tk dan slta ada peningkatan dibanding dengan tahun 2011 yaitu masing-masing tk 4 unit dan slta 4 unit, sd ada penurunan 1 unit sedangkan sekolah setingkat sltp sama dengan tahun 2011.

Pada jenjang pendidikan tk di kecamatan blora untuk tahun ajaran 2011/2012 seorang guru rata-rata harus mengajar 18 siswa. Sedangkan seorang guru di tingkat sd rata-rata harus mengajar 14 siswa. Rasio murid guru sltp sama dengan dibanding tahun 2011 yang rata-rata harus mengajar 16 siswa. Rasio murid guru tk paling tinggi terjadi di desa purworejo sebesar 48 diikuti desa andongrejo dan desa pelem dengan rasio murid guru sebesar 37 dan 32. Sedangkan yang paling rendah sebesar 0 terjadi di 3 desa yaitu desa ngampel, kelurahan kunden dan kelurahan tegal gunung. Rasio guru untuk tingkat sd hampir merata di setiap desa dengan kisaran 7 – 20. hal ini menunjukkan ketersediaan guru sd masih mencukupi dalam proses belajar mengajar.

Sebagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan penduduk kecamatan blora, keberadaan sarana kesehatan yang mudah terjangkau dan biaya murah sangat diperhatikan pemerintah. Posyandu memiliki jumlah paling banyak meliputi 123 posyandu yang tersebar di seluruh desa. Posyandu merupakan sarana kesehatan yang terdekat bagi anak balita dan ibu hamil-menyusui. Pemerintah daerah juga mencanangkan program pelayanan kesehatan murah dan terjangkau bagi masyarakat dan pelayanan kesehatan gratis untuk masyarakat miskin dari pustu dan puskesmas. Puskemas terletak di kelurahan jetis dan desa sendangharjo, sedangkan pustu terletak di kelurahan karangjati, desa kamolan, desa pelem, desa tambaksari, desa purwosari.

Tenaga kesehatan yang berdomisili di kecamatan blora terdiri dari dokter, mantri kesehatan dan bidan. Jumlah tenaga kesehatan pada tahun 2012 rata-rata masih sama tahun 2011 kecuali bidan turun dua tenaga dikarenakan ada yang pensiun. bidan berdomisili hampir di setiap desa. Jumlah layanan kesehatan yang diberikan oleh puskesmas kepada masyarakat kecamatan blora pada tahun 2012 mencapai 58.094 buah, dengan pelayanan menggunakan jps mencapai 24.277 buah. Hal ini menunjukkan kesadaran masyarakat blora sudah sejahtera. banyak kunjungan umum dibandingkan dengan jps.

Sektor pertanian merupakan penggerak utama perekonomian sekaligus sumber utama mata pencaharian masyarakat di kecamatan blora. Ketersediaan air masih menjadi kendala utama sektor pertanian. Komoditi utama berupa padi dan jagung. Produksi padi mengalami peningkatan sekitar 33.18 persen dibandingkan tahun 2011. Peningkatan ini lebih disebabkan oleh naiknya luas panen dan adanya musim penghujan yang lebih panjang. Sedangkan produksi palawija sebagian mengalami penurunan karena sebagian petani kembali menggunakan lahannya untuk menanam padi daripada palawija.

Komoditi jagung yang merupakan andalan petani mengalami penurunan produksi sebesar 113 ton atau 0,44 persen. Sedangkan tanaman palawija yang mengalami penurunan produksi adalah ubi kayu. Pada tahun 2011 produksi ubi kayu sebanyak 387 ton menurun menjadi 366 ton pada tahun 2012. Hal ini disebabkan karena luas panennya mengalami penurunan. produktivitas tanaman padi dan palawija di kecamatan blora masih perlu terus ditingkatkan untuk meningkatkan produksi. Pada tahun 2012, produktivitas jagung 25.337 ton dengan luas tanam 5.349 ha. Menduduki peringkat teratas dibandingkan tanaman padi dan palawija lainnya. Sedangkan tanaman yang mempunyai produktivitas terendah adalah tanaman kacang tanah produksi 189 ton dengan luas tanam 158 ha.

Mayoritas penduduk kecamatan blora memelihara ternak sapi dengan tujuan untuk menambah penghasilan atau sebagai tabungan yang dapat digunakan saat ada keperluan yang membutuhkan biaya besar. Populasi ternak sapi potong di kecamatan blora selama tujuh tahun terakhir cenderung berfluktuasi. Mulai tahun 2005 terjadi peningkatan hingga tahun 2006, dan di tahun 2007 sampai 2010 mengalami peningkatan. Selama dua tahun terakhir kembali menurun sangat drastis.

Selain sapi potong, potensi ternak kambing/domba dan ayam kampung/pedaging juga cukup besar. Populasi kedua ternak tersebut selama dua tahun terakhir mengalami peningkatan, walaupun bertambahnya tidak banyak. Keadaan lahan yang berbukit-bukit, banyak tegalan, hutan rakyat dan sawah tadah hujan dapat menghasilkan rumput dan pakan ternak lain yang melimpah saat musim hujan.

Perdagangan domestik kecamatan blora pada tahun 2012 mengalami stagnasi/tidak berubah dibanding tahun 2011. Hal ini ditunjukkan dengan tidak bertambahnya jumlah pasar tradisional yang berupa pasar desa yang berada di desa sendangharjo dan pasar daerah yang berada di blora.

Keseluruhan perusahaan di kecamatan blora termasuk kategori perusahaan kecil walaupun 33 pd berbadan hukum pt dan 80 pd berbadan hukum cv. Koperasi merupakan salah satu urat nadi perekonomian nasional yang mendapatkan pembinaan secara serius dari dinas deperindagkop menunjukkan kinerja yang cukup baik. Jumlah koperasi di kecamatan blora pada tahun 2012 sebanyak 113 buah, 112 berbentuk non kud dan sisanya 1 buah berbentuk kud.

Keberhasilan upaya pembangunan ekonomi suatu daerah memerlukan dukungan infrastuktur jalan yang memadai. Infrastuktur jalan merupakan sarana vital untuk menghubungkan suatu daerah dengan daerah yang lain. Semakin baik mutu jalan akan semakin cepat, mudah dan murah biaya angkutan barang/jasa dari dan ke suatu daerah. Siklus kegiatan ekonomi dapat berlangsung dengan cepat sehingga perekonomian dapat berkembang pesat.

Salah satu kendala yang dihadapi kecamatan blora adalah terbatasnya akses jalan yang menghubungkan desa-desa di wilayah kecamatan blora. Panjang jalan di kecamatan blora selama dua tahun terakhir tidak ada perubahan. Jumlah pelanggan pesawat telepon selama 2 tahun ini meningkat sebanyak 175 pelanggan dan pengiriman surat di kantor pos meningkat sangat pesat. Surat biasa kirim 15.423 buah, surat terima 26.329 buah, surat kilat khusus kirim 14.323 buah terima 32.421 buah surat pos ekspres kirim 25.848 buah terima 21.511 buah.

Perekonomian kecamatan blora sudah tidak lagi bercorak tradisional seperti mayoritas corak perekonomian di kecamatan lain di kabupaten blora. Sektor jasa-jasa memberikan kontribusi sebesar 26,02 persen, kemudian disusul sektor pertanian, sektor perdagangan dan sektor keuangan masing-masing memiliki kontribusi sebesar 22,35 persen, 21,78 persen dan 12,30 persen. Sedangkan kontribusi yang paling kecil diberikan oleh sektor pertambangan dan penggalian hanya sebesar 0,49 persen. struktur ekonomi pdrb adhb (%) pertumbuhan sektoral pdrb adhk (%).

Dibandingkan dengan kecamatan sekitarnya, pdrb kecamatan blora memiliki nilai terbesar kedua setelah kecamatan cepu, berdasarkan harga berlaku maupun harga konstan. Kontribusi pdrb kecamatan blora sebesar 16,29 persen terhadap total pdrb kabupaten blora. Kontribusi pdrb kecamatan blora menempati peringkat 2 dari 16 kecamatan. Besaran pdrb kecamatan blora berada di atas pdrb kecamatan banjarejo, tunjungan, ngawen, dan jepon. Hal ini menunjukkan potensi kecamatan blora telah terkelola dengan maksimal dan optimal, akan tetapi tetap perlu pengembangan sektor-sektor yang terkait dengan sektor pertanian seperti pengembangan agroindustri, perdagangan dan jasa-jasa.

Popular Posts

Labels

close