Untuk Anda Kami Ada

Kecamatan Jiken


Kecamatan jiken, secara geografis terletak di bagian timur kabupaten blora, berjarak 13 km arah timur dari pusat kota blora. Secara administrasi, kecamatan jiken di sebelah utara berbatasan dengan kecamatan bogorejo, di sebelah timur berbatasan dengan kabupaten bojonegoro, di sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan sambong, sedangkan di sebelah barat berbatasan dengan kecamatan jepon. Bentang terjauh kecamatan jiken dari barat ke timur sepanjang 12 km dan dari utara ke selatan sejauh 13,5 km. Kecamatan jiken memiliki wilayah seluas 168,167 km 2 atau 9,24 persen luas kabupaten blora.

Dibandingkan kecamatan lain, luas wilayah kecamatan jiken tergolong besar yaitu menempati urutan ke-3. desa nglebur merupakan desa yang memiliki wilayah terluas dengan luas wilayah 29,84 km 2 atau sekitar 17,74 persen dari luas kecamatan jiken. Desa ini luasnya hampir sama dengan penjumlahan luas wilayah empat desa lain di kecamatan jiken yaitu desa singonegoro, desa genjahan, desa jiworejo dan desa bangowan.

Lahan di kecamatan jiken terdiri atas lahan sawah seluas 1.610,986 hektar (9,58 persen) dan sisanya lahan bukan sawah sebesar 15.205,673 hektar (90,42 persen). lahan bukan sawah terbagi atas 79,95 persen hutan negara, 5,71 persen tegalan dan 4,76 persen lainnya. Lahan sawah yang menggunakan irigasi tehnis, setengah tehnis dan sederhana sebanyak 627 hektar sedangkan sisanya seluas 983,986 hektar merupakan sawah tadah hujan. Dengan demikian sebagian besar lahan sawah panen dua kali dalam setahun, hanya sebagian lahan di desa nglobo, cabak, janjang dan bangowan yang hanya panen satu kali dalam setahun.

Iklim di kecamatan jiken secara umum tidak jauh berbeda dengan kecamatan lain di blora. kecamatan jiken termasuk daerah dengan curah hujan rendah dan sering mengalami kekeringan di musim kemarau.

Berdasarkan uu no. 23 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah, kecamatan dipimpin oleh seorang camat yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada bupati melalui sekretaris daerah. Sedangkan desa dipimpin oleh kepala desa yang dipilih langsung oleh penduduk desa tersebut. Dalam menjalankan pemerintahan desa seorang kepala desa dibantu oleh sekretaris dan perangkat desa. secara administrasi, kecamatan jiken terbagi menjadi 11 desa. Untuk memudahkan koordinasi, setiap desa terbagi menjadi beberapa rukun warga (rw) dan rukun tetangga (rt). di samping itu, masyarakat jiken juga menggunakan dusun sebagai wilayah administrasi.

Kecamatan jiken terdiri dari 39 dusun, 61 rukun warga dan 257 rukun tetangga dengan jumlah penduduk sebesar 38.121 jiwa. Kecamatan jiken dipimpin oleh seorang camat dan dibantu seorang sekretaris kecamatan. Jumlah pegawai di kantor kecamatan jiken adalah 21 orang. jumlah perangkat desa di kecamatan jiken mengalami perubahan dibanding tahun 2011. Perangkat desa berjumlah 108 orang, yang terdiri dari kades sebanyak 11 orang, sekdes sebanyak 9 orang dan perangkat desa lainnya sebanyak 88 orang. Jumlah personel perlindungan masyarakat (linmas) yang merupakan aparat desa di bidang keamanan dan ketertiban, tidak ada perubahan yaitu berjumlah 363 orang.

Jumlah penduduk kecamatan jiken pada tahun 2012 tercatat sebanyak 38.121 jiwa, angka ini meningkat dibandingkan tahun 2011 yang tercatat sebesar 37.551 jiwa. laju pertumbuhan penduduk kecamatan jiken selama kurun waktu 2011-2012 menunjukkan peningkatan sebesar 1,52 persen pertahun. hal ini menunjukkan perkembangan penduduk yang berdomisili di kecamatan jiken relatif stabil atau kurang dinamis.

Pada tahun 2012, jumlah penduduk terbesar berdomisili di desa jiken tercatat sebesar 8.083 jiwa, diikuti penduduk desa ketringan dengan jumlah 5.426 jiwa. sedangkan jumlah penduduk terkecil tercatat di desa jiworejo sebesar 1.347 jiwa. Laju pertumbuhan penduduk tertinggi tercatat di desa nglobo dan cabak dengan laju pertumbuhan sebesar 1,54 persen pertahun. Sedangkan laju pertumbuhan penduduk terendah berada di desa bangowan dengan laju pertumbuhan sebesar 1,48 persen pertahun.

Statistik kependudukan kecamatan jiken selama kurun 10 tahun terakhir (2000-2010) tidak mengalami perubahan yang berarti. tingkat kepadatan penduduk kecamatan jiken tercatat sebesar 222,21 jiwa/km 2 , dihuni oleh rumah tangga sebanyak 10.515 rumah tangga. dengan jumlah penduduk sebesar 37.369 jiwa berarti rata-rata jumlah anggota rumah tangga sebesar 3,55 jiwa/rumah tangga. hal ini berarti rata-rata dalam satu rumah tangga terdiri dari kepala rumah tangga, suami/istri dan 1-2 orang anak.

Upaya peningkatan mutu di bidang pendidikan berkaitan erat dengan ketersediaan fasilitas pendidikan dan kecukupan jumlah guru. Kedua hal tersebut dapat dilihat dari jumlah sekolah dan rasio murid guru. Jumlah sekolah jenjang sd dan sltp masih tetap sama dengan tahun 2011 yaitu masing-masing sebanyak 30 dan 5 unit. Sedangkan sekolah setingkat tk dan slta di jiken mengalami penambahan sebanyak 1 unit.

Selain upaya memajukan mutu pendidikan formal, pemerintah daerah kabupaten blora juga terus berupaya mengembangkan pendidikan nonformal melalui pendidikan kesetaraan atau lebih dikenal kejar paket. Kejar paket ini terbagi dalam tiga kelompok yaitu paket a/kf, paket b dan paket c. Orientasi paket a/kf pada pemberatasan buta aksara dan berhitung. Paket b untuk penyetaraan ijazah setingkat sltp. Sedangkan paket c merupakan penyetaraan ijazah setingkat slta.

Sebagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan penduduk kecamatan jiken, keberadaan sarana kesehatan yang mudah terjangkau dan biaya murah sangat diperhatikan pemerintah. Posyandu memiliki jumlah paling banyak meliputi 56 posyandu yang tersebar di seluruh desa. Posyandu merupakan sarana kesehatan yang terdekat bagi anak balita dan ibu hamil-menyusui. Pemerintah daerah juga mencanangkan program pelayanan kesehatan murah dan terjangkau bagi masyarakat dan pelayanan kesehatan gratis untuk masyarakat miskin dari pustu dan puskesmas. Puskemas terletak di desa jiken, sedangkan pustu terletak di desa bleboh, ketringan dan singonegoro.

Salah satu indikator keberhasilan pembangunan dibidang kependudukan adalah keberhasilan pengendalian perkembangan jumlah penduduk melalui program keluarga berencana (kb). Indikator yang terus dipantau adalah banyaknya peserta kb aktif. yang tergolong peserta kb aktif adalah pasangan usia subur yang masih aktif menggunakan alat kontrasepsi medis seperti iud, mop/mow, suntik, susuk, pil dan kondom.

Perkembangan peserta kb aktif di kecamatan jiken tahun 2008-2012 cenderung fluktuatif. Pada tahun 2008 jumlah peserta kb aktif sebanyak 6.763 pasangan, meningkat menjadi 6.863 pasangan pada tahun 2009. pada tahun 2010 meningkat menjadi 6.887 pasangan. mulai mengalami penurunan pada tahun 2011 dan 2012 hingga 6697 pasangan. Selama periode 2008-2012, jenis alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan pasangan usia subur adalah suntik dan pil kb. Hal ini dikarenakan kedua alat kb tersebut harganya lebih terjangkau dan aman.

Pada tahun 2012, alat kontrasepsi suntik digunakan sekitar 62,10 persen (4.158 pus) dan menurun dibanding tahun 2011 yang digunakan oleh 4.189 pasangan. Cara kb yang kurang diminati adalah kontrasepsi mantap dengan mop bagi pria dan mow bagi wanita. Selama periode 2008-2012 peserta kb mop/mow terus meningkat, artinya setiap tahun ada penambahan peserta baru.

Sektor pertanian merupakan penggerak utama perekonomian sekaligus sumber utama mata pencaharian masyarakat di kecamatan jiken. Ketersediaan air masih menjadi kendala utama sektor pertanian. Komoditi utama berupa padi dan jagung. Produksi padi mengalami peningkatan sekitar 5,22 persen dibandingkan tahun 2011. Peningkatan ini lebih disebabkan oleh adanya musim hujan yang lebih panjang.

Untuk produksi palawija juga mengalami peningkatan karena luas panennya juga meningkat. Komoditi jagung yang merupakan andalan petani mengalami peningkatan produksi sebesar 4.073 ton atau 47,97 persen dibandingkan tahun 2011. Tanaman palawija yang juga mengalami peningkatan produksi adalah kacang tanah dan ubi kayu.

Pada tahun 2011 produksi kacang tanah sebanyak 0 ton meningkat menjadi 27 ton pada tahun 2012. Hal ini disebabkan karena luas panennya mengalami peningkatan. Produktivitas tanaman padi dan palawija di kecamatan jiken masih perlu terus ditingkatkan untuk meningkatkan produksi. Pada tahun 2012, produktivitas ubi kayu (182,73 kw/ha) menduduki peringkat teratas dibandingkan tanaman padi (51,33 kw/ha) dan palawija lainnya.

Mayoritas penduduk kecamatan jiken memelihara ternak sapi dengan tujuan untuk menambah penghasilan atau sebagai tabungan yang dapat digunakan saat ada keperluan yang membutuhkan biaya besar. Populasi ternak sapi potong di kecamatan jiken selama enam tahun terakhir cenderung berfluktuasi. Mulai tahun 2008 terjadi peningkatan hingga tahun 2011. Kemudian pada tahun 2012 mengalami penurun hingga 43,58 persen.

Sedangkan pada tahun 2012 populasi sapi potong hanya mencapai 9.431 ekor. Potensi sapi potong yang sangat besar tersebut perlu dikembangkan dengan stabilisasi harga jual dan pemberian bibit sapi unggul. Selain sapi potong, potensi ternak kambing/domba dan ayam kampung/pedaging juga cukup besar. Populasi kedua ternak tersebut selama dua tahun terakhir mengalami peningkatan, walaupun bertambahnya tidak banyak. Keadaan lahan yang berbukit-bukit, banyak tegalan, hutan rakyat dan sawah tadah hujan dapat menghasilkan rumput dan pakan ternak lain yang melimpah saat musim hujan.

Perdagangan domestik kecamatan jiken pada tahun 2012 mengalami stagnasi/tidak berubah dibanding tahun 2011. hal ini ditunjukkan dengan tidak bertambahnya jumlah pasar tradisional yang berupa pasar desa, dengan jumlah pasar sebanyak 3 buah. pasar desa tersebut terdapat di desa jiken, ketringan dan bleboh.

Jumlah perusahaan di kecamatan jiken tergolong banyak jika dibanding kecamatan yang lain. Keseluruhan perusahaan termasuk kategori perusahaan kecil walaupun 21 perusahaan berbadan hukum po. Koperasi merupakan salah satu urat nadi perekonomian nasional yang mendapatkan pembinaan secara serius dari dinas deperindagkop menunjukkan kinerja yang cukup baik.

Keberhasilan upaya pembangunan ekonomi suatu daerah memerlukan dukungan infrastuktur jalan yang memadai. Infrastuktur jalan merupakan sarana vital yang menghubungkan suatu daerah dengan daerah yang lain. Semakin baik mutu jalan akan semakin cepat, mudah dan murah biaya angkutan barang/jasa dari dan ke suatu daerah. Siklus kegiatan ekonomi dapat berlangsung dengan cepat sehingga perekonomian dapat berkembang pesat.

Salah satu kendala yang dihadapi kecamatan jiken adalah terbatasnya akses jalan yang menghubungkan desa-desa di wilayah kecamatan jiken. Panjang jalan di kecamatan jiken selama dua tahun terakhir tidak ada perubahan hanya sepanjang 32,0 km. Kondisi jalan yang rusak, rusak ringan dan rusak berat mencapai 24,1 km. Dengan kata lain, hanya 24,69 persen saja jalan di kecamatan jiken berada dalam kondisi baik. Kondisi tanah yang labil dan berkapur dianggap sebagai penyebab utama cepat rusaknya kondisi jalan.

Perekonomian kecamatan jiken masih bercorak tradisional, dominasi sektor pertanian menjadi ciri khas kecamatan jiken. Sektor pertanian memberikan kontribusi sebesar 61,92 persen, kemudian disusul sektor keuangan, sektor perdagangan dan sektor jasa-jasa masing-masing memiliki kontribusi sebesar 9,4 persen, 8,65 persen dan 8,54 persen. Sedangkan kontribusi yang paling kecil diberikan oleh sektor pertambangan dan penggalian hanya sebesar 0,10 persen.

Sektor pertanian memberikan tantangan tersendiri bagi perkembangan perekonomian di kecamatan jiken dalam jangka panjang. Sektor pertanian sangat rentan terhadap kondisi iklim, cuaca dan hama penyakit serta perlu waktu cukup lama untuk meningkatkan produksi. Nilai tambah sektor pertanian relatif lebih kecil dan cenderung berfluktuasi dibanding sektor-sektor lain sehingga akselerasi pembangunan tidak maksimal.

Dibandingkan dengan kecamatan sekitarnya, pdrb kecamatan jiken memiliki nilai yang relatif kecil baik berdasarkan harga berlaku maupun harga konstan. Kontribusi pdrb kecamatan jiken hanya 2,52 persen terhadap total pdrb kabupaten blora. Kontribusi pdrb kecamatan jiken menempati peringkat 14 dari 16 kecamatan. Besaran pdrb kecamatan jiken sedikit di bawah pdrb kecamatan jepon. Hal ini menunjukkan potensi kecamatan jiken belum terkelola dengan maksimal dan optimal, perlu pengembangan sektor-sektor yang terkait dengan sektor pertanian seperti pengembangan agroindustri, perdagangan dan jasa-jasa.

Istilah:
produk domestik regional bruto (pdrb)

Popular Posts

close