Untuk Anda Kami Ada

Kecamatan Banjarejo

Pendopo sedulur samin

Kecamatan banjarejo secara geografisberbatasan di sebelah utara dengan kecamatan tunjungan, di sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan randublatung, di sebelah timur berbatasan dengan kecamatan blora kota, dan di sebelah barat dengan kecamatan ngawen. Sedangkan topografi permukaan daratan kecamatan ini berbentuk perbukitan dengan ketinggian terendah 75 meter dpl dan tertinggi 181 meter dpl.

Berdasarkan data dari bpn kabupaten blora luas wilayah kecamatan banjarejo adalah 10.352,21 ha, yang terdiri dari 2.730,66 ha lahan sawah dan 7.621,55 ha lahan kering. Desa banjarejo merupakan desa yang memiliki wilayah terluas dengan luas wilayah 1.331 ha, dan desa balongrejo merupakan desa terkecil dengan luas wilayah 135 ha. Kecamatan banjarejo yang memiliki luas lahan kering 7.621,55 ha terdiri dari 1.313,17 ha pekarangan/kampung, 2.166,38 ha tegalan, 4.061,39 ha hutan negara, dan 80,63 ha merupakan lahan lainnya.

Kecamatan banjarejo dipimpin oleh seorang camat yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada bupati melalui sekretaris daerah. sedangkan desa dipimpin oleh seorang lurah yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada bupati melalui camat. Secara administrasi, kecamatan banjarejo terbagi menjadi 20 desa. Untuk mempermudah koordinasi, setiap kelurahan terbagi menjadi beberapa dusun, rukun warga (rw) dan rukun tetangga (rt).

Kecamatan banjarejo terdiri dari 72 dusun, 75 rukun warga dan 400 rukun tetangga dengan jumlah penduduk 58.055 jiwa. Desa sidomulyo memiliki jumlah penduduk terbanyak yaitu 5.782 jiwa, dan desa jatiklampok memiliki jumlah penduduk terkecil yaitu 811 jiwa. Jumlah perangkat desa di kecamatan banjarejo adalah 268 orang, yang terdiri dari 20 orang kades, 17 orang sekdes dan 188 perangkat lainnya, di tingkat kelurahan terdapat pula anggota linmas yang merupakan salah satu aparat kelurahan di bidang keamanan dan ketertiban. Anggota hansip di seluruh kelurahan di kecamatan banjarejo berjumlah 522 orang.

Jumlah penduduk kecamatan banjarejo berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010 tercatat sebanyak 56.907 jiwa, dan meningkat di tahun 2012, dimana jumlah penduduk tahun 2012 yang tercatat sebesar 58.055 jiwa. Laju pertumbuhan penduduk kecamatan banjarejo selama kurun waktu 2010-2012 menunjukkan kenaikan sebesar 1,01 persen.

Hal ini menunjukkan perkembangan penduduk yang berdomisili di kecamatan banjarejo relatif stabil. Pada tahun 2012, jumlah penduduk terbesar berdomisili di desa sidomulyo tercatat sebesar 5.782 jiwa, diikuti penduduk desa sumberagung dengan jumlah 5.079 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk terkecil tercatat di desa jatiklampok sebesar 811 jiwa.

Upaya peningkatan mutu di bidang pendidikan berkaitan erat dengan ketersediaan fasilitas pendidikan dan kecukupan jumlah guru. Kedua hal tersebut dapat dilihat dari jumlah sekolah dan rasio murid guru. Pada jenjang pendidikan tk dan sd di kecamatan banjarejo untuk tahun ajaran 2011/2012 seorang guru rata-rata harus mengajar 13 siswa. Rasio murid guru tingkat tk sedikit menurun dibanding tahun 2010/ 2011 yang rata-rata harus mengajar 15 siswa.

Sedangkan seorang guru di tingkat sltp rata-rata harus mengajar 14 siswa. Rasio murid guru tk paling tinggi terjadi di desa karangtalun sebesar 19 (murid/guru). Sedangkan desa jatiklampok dan desa bacem tidak ada tk. Rasio murid guru untuk tingkat sd hampir merata di setiap desa dengan kisaran 9 – 23. hal ini menunjukkan ketersediaan guru sd masih mencukupi dalam proses belajar mengajar.

Selain upaya memajukan mutu pendidikan formal, pemerintah daerah kabupaten blora juga terus berupaya mengembangkan pendidikan nonformal melalui pendidikan kesetaraan atau lebih dikenal kejar paket. Kejar paket ini terbagi dalam tiga kelompok yaitu paket a/kf, paket b dan paket c. Orientasi paket a/kf pada pemberatasan buta aksara dan berhitung. Paket b untuk penyetaraan ijazah setingkat sltp. Sedangkan paket c merupakan penyetaraan ijazah setingkat slta.

Sebagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan penduduk kecamatan banjarejo, keberadaan sarana kesehatan yang mudah terjangkau dan biaya murah sangat diperhatikan pemerintah. Posyandu memiliki jumlah 72 posyandu yang tersebar di seluruh desa. Posyandu merupakan sarana kesehatan yang terdekat bagi anak balita dan ibu hamil-menyusui.

Pemerintah daerah juga mencanangkan program pelayanan kesehatan murah dan terjangkau bagi masyarakat dan pelayanan kesehatan gratis untuk masyarakat miskin dari pustu dan puskesmas. Puskemas terletak di desa banjarejo, sedangkan pustu tersebar di 3 desa yaitu di desa jatisari, sendangwungu dan plosorejo.

Tenaga kesehatan yang berdomisili di kecamatan banjarejo terdiri dari dokter, mantri kesehatan, bidan, dan dukun bayi. Sedangkan tenaga kesehatan lainnya tidak ada yang berdomisili di kecamatan banjarejo. Jumlah tenaga kesehatan pada tahun 2012 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tenaga kesehatan tahun 2011. Dukun bayi jumlahnya paling banyak walaupun bersifat tradisional yaitu sebesar 34 orang.

Jumlah layanan kesehatan yang diberikan oleh puskesmas kepada masyarakat kecamatan banjarejo pada tahun 2012 meningkat, dengan pelayanan menggunakan jps mencapai 5.768 buah (17,09 persen). Hal ini menunjukkan kesadaran masyarakat, terutama golongan kurang mampu yang berobat ke puskesmas semakin tinggi.

Sektor pertanian merupakan penggerak utama perekonomian sekaligus sumber utama mata pencaharian masyarakat di kecamatan banjarejo. Ketersediaan air masih menjadi kendala utama sektor pertanian. Komoditi utama berupa padi dan jagung. Produksi padi 2012 mengalami kenaikan sekitar 26,95 persen dibandingkan tahun 2011. Sedangkan produksi palawija tahun 2012 mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya, salah satunya karena luas panennya mengalami penurunan. Sedangkan tanaman palawija yang mengalami peningkatan produksi adalah kacang tanah dan kedelai.

Pada tahun 2011 produksi kacang tanah sebanyak 162 ton menjadi menjadi 171 ton, sedangkan kedelai naik dari 105 ton menjadi 160 ton pada tahun 2012. Hal ini disebabkan salah satunya karena luas panennya mengalami penurunan. Produktivitas tanaman padi dan palawija di kecamatan banjarejo masih perlu terus ditingkatkan untuk meningkatkan produksi. Pada tahun 2012, produktivitas padi berada di peringkat teratas dibandingkan produktifitas tanaman jagung dan palawija lainnya. Sedangkan tanaman yang mempunyai produktivitas terendah adalah tanaman kedelai.

Mayoritas penduduk kecamatan banjarejo memelihara ternak sapi dengan tujuan untuk menambah penghasilan atau sebagai tabungan yang dapat digunakan saat ada keperluan yang membutuhkan biaya besar. Populasi ternak sapi potong di kecamatan banjarejo selama tiga tahun terakhir cenderung berfluktuasi. Tahun 2010 terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya hingga tahun 2011, tetapi menurun di tahun 2012.

Potensi sapi potong yang sangat besar tersebut perlu kembangkan dengan stabilisasi harga jual dan pemberian bibit sapi unggul. Keadaan lahan yang berbukit-bukit, banyak tegalan, hutan rakyat dan sawah tadah hujan dapat menghasilkan rumput dan pakan ternak lain yang melimpah saat musim hujan. Selain sapi potong, potensi ternak kambing/domba dan ayam kampung/pedaging juga cukup besar. Populasi kedua ternak tersebut selama dua tahun terakhir mengalami peningkatan, walaupun bertambahnya tidak banyak.

Perdagangan domestik kecamatan banjarejo pada tahun 2012 mengalami stagnasi/tidak berubah dibanding tahun 2012. Hal ini ditunjukkan dengan tidak bertambahnya jumlah pasar tradisional yang berupa pasar desa yang berada di desa sendangwunggu dan pasar kecamatan yang berada di desa banjarejo.

Jumlah perusahaan berbadan hukum di kecamatan banjarejo tergolong sedikit dibanding kecamatan yang lain. Koperasi merupakan salah satu urat nadi perekonomian nasional yang mendapatkan pembinaan secara serius dari dinas deperindagkop menunjukkan kinerja yang cukup baik. Jumlah koperasi di kecamatan banjarejo pada tahun 2012 sebanyak 21 buah, dua puluh berbentuk non kud dan sisanya satu buah berbentuk kud.

Keberhasilan upaya pembangunan ekonomi suatu daerah memerlukan dukungan infrastuktur jalan yang memadai. Infrastuktur jalan merupakan sarana vital untuk yang menghubungkan suatu daerah dengan daerah yang lain. Semakin baik mutu jalan akan semakin cepat, mudah dan murah biaya angkutan barang/jasa dari dan ke suatu daerah. Siklus kegiatan ekonomi dapat berlangsung dengan cepat sehingga perekonomian dapat berkembang pesat. Salah satu kendala yang dihadapi kecamatan banjarejo adalah terbatasnya akses jalan yang menghubungkan desa-desa di wilayah kecamatan banjarejo.

Panjang jalan di kecamatan banjarejo selama dua tahun terakhir tidak ada perubahan hanya sepanjang 51 km. Kondisi tanah yang labil dan berkapur dianggap sebagai penyebab utama cepat rusaknya kondisi jalan. Untuk sarana komunikasi, disamping sarana prasarana jalan, jasa pengiriman berupa kantor pos juga sangat diperlukan. adanya kantor pos di kecamatan banjarejo sangat membantu terutama dalam hal surat menyurat. Pada tahun 2012 pelayanan pos terutama surat-menyurat mengalami penurunan , tetapi untuk paket dan wesel mengalami peningkatan.

Perekonomian kecamatan banjarejo masih bercorak tradisional, dominasi sektor pertanian menjadi ciri khas kecamatan banjarejo. Sektor pertanian memberikan kontribusi sebesar 60,70 persen, kemudian disusul sektor perdagangan, sektor keuangan sektor dan industri pengolahan masing-masing memiliki kontribusi sebesar 11,57 persen, 9,47 persen. Sedangkan kontribusi yang paling kecil diberikan oleh sektor pertambangan dan penggalian hanya sebesar 0,24 persen.

Dibandingkan dengan kecamatan sekitarnya, pdrb kecamatan banjarejo memiliki nilai relatif rendah baik berdasarkan harga berlaku maupun harga konstan. Kontribusi pdrb kecamatan banjarejo (adh berlaku) sebesar 3,70 persen terhadap total pdrb kabupaten blora. Kontribusi pdrb kecamatan banjarejo menempati peringkat 12 dari 16 kecamatan.

Besaran pdrb adh berlaku kecamatan banjarejo berada dibawah pdrb kecamatan kunduran, tunjungan, ngawen dan todanan. Hal ini menunjukkan potensi kecamatan banjarejo belum terkelola dengan maksimal dan optimal, perlu pengembangan sektor-sektor yang terkait dengan sektor pertanian seperti pengembangan agroindustri, perdagangan dan jasa-jasa.

Popular Posts

Labels

close