Untuk Anda Kami Ada

Tradisi Sambatan Wong Samin


Dalam sistem sosialnya, wong samin mempunyai tradisi unik berkaitan dengan kehidupan agraris yang mereka jalankan. Tradisi sambatan merupakan budaya gotong royong dalam proses produksi pertanian yang dilakukan masyarakat Samin. Inti dari "Sambatan" ialah aktivitas saling membantu dalam suplai tenaga kerja yang dilakukan oleh beberapa rumah tangga berlandaskan prinsip timbal balik.

Bila suatu rumah tangga membutuhkan tenaga kerja, maka keluarga yang bersangkutan memohon bantuan dari rumah tangga lainnya. Sebagai imbalannya, keluarga yang telah dibantu akan mengerahkan tenaga kerja ketika rumah tangga yang dahulu menolongnya membutuhkan bantuan dalam aktivitas ekonominya. Namun, tradisi sambatan wong samin tidak hanya ada pada kegiatan ekonomi atau pertanian saja, tetapi juga berlaku ketika ada suatu keluarga yang sedang mengadakan hajatan atau membangun rumah.

Khusus ketika masuk masa panen, barulah imbalan barang yang berupa sebagian bahan pangan hasil panen diberikan oleh suatu keluarga kepada keluarga lain yang telah membantunya di masa lampau. Karena hampir seluruh keluarga melakukan sambatan, maka yang terjadi adalah saling membagi hasil panen antar rumah tangga sebagai "upah" atas kontribusi masing-masing di masa lampau. Imbalan berupa hasil panen ini disebut Bawon. Bawon juga diberikan pada rumah tangga yang mengalami gagal panen namun tetap terlibat dalam Sambatan di masa lalu.

Tradisi sambatan wong samin masih tetap bertahan di masa kini meskipun didera arus modernisasi dan mekanisasi pertanian. Wong samin yang semula hanya melakukan pola produksi subsisten kini mulai mengenal pertanian komersil. Namun hal tersebut tidak banyak merubah budaya sambatan, yang tetap teguh memegang ideologi warisan leluhur ditengah gempuran kebudayaan asing.

Popular Posts

close