Untuk Anda Kami Ada

Karang Taruna Dusun Dumpul Gelar Sepeda Sehat Dengan Tetap Patuh Protokol Kesehatan


Karang Taruna Dusun Dumpul Desa Kamolan, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora menggelar sepeda sehat hias dalam rangka mengedukasi warga patuh protokol kesehatan (prokes) dan memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Kemerdakaan Republik Indonesia, Minggu (23/8/2020).

Jumlah peserta dibatasi terdiri anak, remaja dan dewasa di lingkungan setempat.

Kepala Desa Kamolan Majianto dan istri serta perangkat desa setempat mengikuti sepeda sehat melintasi jalan desa Kamolan. Suasana guyub rukun mewarnai geliat acara yang dihelat untuk meningkatkan imun itu.

"Jadi ini untuk memasyarakatkan hidup sehat dengan bersepeda. Sekaligus mengedukasi warga terutama bagi anak-anak supaya patuh protokol kesehatan. Menerapkan 3M. Memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak", kata Majianto, Kades Kamolan.

Yang tidak kalah penting, kata dia, adalah memaknai dan menghargai para pejuang dan pahlawan kemerdekaan melalui momentum Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Kemerdakaan Republik Indonesia.

"Meski dalam situasi pandemi Covid-19, kita harus semangat. Adaptasi kebiasaan baru harus diterapkan dan terus dilakukan. Kita harus tertib, patuh dan disiplin serta semangat mengisi kemerdakaan, melanjutkan perjuangan para pahlawan", ungkapnya menambahkan.

Sementara itu, Saat Ali, salah satu panitia penyelenggara mengatakan, sejatinya ide kegiatan itu dilaksanakan spontan. Setelah melalu rembug bersama dan ijin dengan pemerintah desa Kamolan serta kecamatan Blora, akhirnya disepakati untuk dilaksanakan.

"Semuanya menerapkan protokol kesehetan. Peserta tidak lebih dari 100 orang. Diukur suhu tubuh, pakai masker dan cuci tangan. Bahkan Pak Kades juga berkenan dan mendukung dan ikut naik sepeda ontel", terangnya.

Menurut dia, kegiatan itu sekaligus menjadi pengobat rindu bagi anak-anak pada karnaval tahunan dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI seperti yang dilaksanakan di tahun sebelumnya.

"Sebelum ada Covid-19, kami menggelar pawai atau karnaval serta aneka lomba. Namun tahun ini berbeda. Maka anak-anak diminta menghias sepeda dengan aneka warna kerta dan memasang bendera merah putih", kata Ali.

Acara dilaksanakan dalam waktu lebih kurang dua jam dan peserta mendapatkan hadiah undian dari panitia. Kegiatan itu dikawal dan dijaga anggota Linmas setempat dengan tertib dan terkendali.

"Senang dan sehat. Semoga Covid-19 segera sirna, sehingga kegiatan seperti ini lebih semarak lagi tahun depan, dan segera bisa masuk sekolah lagi” ucap Irwan, salah seorang anak peserta sepeda sehat hias.

sumber info dari : Dinkominfo Kab. Blora

TMMD Sengkuyung Tahap II Di Desa Japah Resmi Ditutup


Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap II Kodim 0721/Blora di Desa Japah, Kecamatan Japah, telah selesai dilaksanakan dan resmi ditutup, Rabu (29/7/2020). Namun kali ini tidak dilaksanakan dengan menggelar upacara penutupan seperti biasanya karena masih dalam situasi pandemi Covid-19.

Penutupan dilakukan upacara sederhana dan penandatanganan naskah penyerahan hasil proyek TMMD Sengkuyung Tahap II Tahun 2020 oleh Dandim 0721/Blora selaku Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) TMMD kepada Sekda Komang Gede Irawadi, SE, M.Si mewakili Bupati Blora Djoko Nugroho, disaksikan Forkompimda Blora di Aula Kodim 0721/Blora.

Dandim 0721/Blora Letkol Inf. Ali Mahmudi, S.E., M.M., menyampaikan bahwa TMMD Sengkuyung tahap II 2020 ini merupakan bentuk sinergitas TNI dengan Pemkab dalam mensukseskan pembangunan wilayah, khususnya di pedesaan yang kali ini ditempatkan di Desa Japah, Kecamatan Japah.

"Untuk TMMD di Desa Japah ini ada banyak yang dilaksanakan baik fisik maupun non fisik", kata Dandim Letkol Inf. Ali Mahmudi, S.E., M.M.

Dandim menjelaskan untuk kegiatan fisik, di antaranya adalah pembangunan jalan makadam sepanjang 1300 meter, lebar 3 meter, pembangunan talud sepanjang 290 meter, pembangunan plat beton ukuran panjang 1 meter, lebar 1 meter dan tinggi 1 meter sebanyak 3 unit, pembuatan saluran drainase sepanjang 131 meter dan lebar 1 meter.

"Sedangkan untuk kegiatan non fisik meliputi penyuluhan bela negara dan wawasan kebangsaan, penyuluhan narkoba, kamtibmas, dan hukum, penyuluhan peningkatan hasil pertanian, penyuluhan pernikahan dini, donor darah, pelayanan KB, dan pengobatan massal", jelas Dandim.

Pelaksanaan TMMD ini, menurut Dandim, juga besar manfaatnya bagi warga setempat. Hasilnya membuat mereka senang dan puas dengan pembangunan jalan tersebut.

"Meski proses awal tidak mudah dan harus memindahkan tiga rumah warga, namun dengan adanya jalan ini mereka bisa menikmati jalan tersebut", ucap Dandim.

Dandim juga berharap jalan ini nantinya bisa ditingkatkan oleh desa setempat dalam pembangunannya mengingat jalan ini sangat besar manfaatnya bagi warga setempat.

"Jalan ini bisa menjadi jalan pintas sampai pati sehingga dengan adanya jalan ini warga tidak harus putar arah hingga beberapa kilo untuk menuju tempat tujuannya, oleh sebab itu meski masih makadam, kami berharap pemerintah desa bisa meningkatkan pembangunan jalan tersebut", harapnya.

Sementara itu, Sekda Blora Komang Gede Irawadi, SE, MSi mewakili Bupati Blora mengapresiasi terselenggaranya TMMD Sengkuyung Tahap II.

"Mewakili Pak Bupati dan Wakil Bupati yang tidak bisa hadir, kami apresiasi pelaksanaan TMMD yang berjalan setiap tahun dan ini luar biasa sekali. Dengan adanya ini tentu saja Pemkab terbantu", kata Sekda Blora.

Sekda mengatakan melihat langsung progres pembangunan jalan dan kegiatan lainnya, anggota TNI saling gotong royong, berbaur dengan masyarakat setempat.

"Bagus sekali, kami mendukung program TMMD ini dan tentu pemkab blora selalu mendukung kegiatan ini", kata Sekda Blora.

Kegiatan TMMD akan terus dilakukan pada tiap tahunnya dengan sasaran lokasi yang berbeda.

sumber info dari : Dinkominfo Kab. Blora/Pendim

Groundbreaking Jembatan Medalem-Luwihaji


Setelah puluhan tahun masyarakat memimpikan adanya jembatan Sungai Bengawan Solo, akhirnya mimpi itu hari ini, mulai terwujud. Bupati Bojonegoro dr. Hj. Anna Muawanah bersama Wakil Bupati Blora, H. Arief Rohman, M.Si pada hari Rabu (1/7/2020) ini melakukan groundbreaking (peletakan batu pertama) pembangunan jembatan Medalem(Blora, Jateng) - Luwihaji (Bojonegoro, Jatim).

Groundbreaking dilakukan sebagai tanda resmi dimulainya proyek pembangunan jembatan kerjasama dua kabupaten beda provinsi ini, yang akan menghubungkan wilayah Kecamatan di Blora bagian selatan (Kradenan, Randublatung, Kedungtuban, Jati), dengan wilayah Kecamatan di Bojonegoro bagian barat daya (Ngraho, Margomulyo, Tambakrejo).

Masyarakat dari kedua wilayah yang berseberangan pun menyambut gembira adanya kegiatan groundbreaking ini, mereka ikut datang ke lokasi groundbreaking yang dilaksanakan di Desa Luwihaji, Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro (Jatim).

Hadir dalam acara tersebut jajaran Forkopimda Bojonegoro, anggota DPRD Bojonegoro, Kepala DPUBMPR Bojonegoro, dan OPD terknis terkait serta Forkopimcam setempat hingga Kades.

Sedangkan dari Kabupaten Blora, selain Wakil Bupati juga hadir anggota DPRD Blora dari Dapil 2 dan 3 (Warsit, dan Tri Yuli Setyowati), Kepala DPUPR, Kepala Bappeda, Forkopimcam Kradenan, dan Kades Medalem.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Penataan Ruang (DPUBMPR) Kabupaten Bojonegoro, Retno Wulandari ST, dalam laporannya menyampaikan bahwa jembatan ini merupakan infrastruktur jembatan yang melintas di atas sungai Bengawan Solo yang menghubungkan akses 2 wilayah, yaitu Desa Luwihaji, Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro dengan wilayah Desa Medalem, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora.

“Jembatan Luwihaji-Medalem dibangun dengan anggaran dari APBD tahun 2020 dari Kabupaten Bojongoro dan Kabupaten Blora dengan total pagu anggaran Rp. 97.632.864.000,” ucap Retno Wulandari ST.

Pembangunan jembatan ini menurutnya bertujuan untuk mendukung aksesbilitas masyarakat pada khususnya dan masyakarat sekitar pada umumnya dengan harapan dapat meningkatkan pergerakan masyarakat dan berdampak positif pada sektor ekonomi, sektor sosial, sektor jasa, pariwisata dan budaya, serta diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat.

“Jembatan ini akan membentang sepanjang 200 meter, yang akan terdiri dari 4 pilar dengan menggunakan rangka baja. Lebar jembatan keseluruhan 9 meter, untuk jalan 7 meter, sehingga kanan kiri terdapat trotoar pejalan kaki masing-masing satu meter,” jelas Retno Wulandari ST.

Selain jembatan, menurutnya dalam proyek ini juga dilakukan pembangunan perkerasan jalan akses menuju jembatan dengan rigid beton bertulang selebar 7,5 meter, baik dari wilayah Blora maupun Bojonegoro.

Wakil Bupati Blora, H. Arief Rohman M.Si, mengawali sambutannya mewakili Bupati Blora Djoko Nugroho, menyampaikan terima kasih kepada Bupati Bojonegoro dan seluruh jajaran, bawa mimpi masyarakat Kabupaten Blora untuk memiliki jembatan akhirnya bisa terwujud.

"Mimpi mempunyai jembatan ini sudah lama, dan Alhamdulillah di era Bu Anna ini begitu beliau dilantik kami sowan kepada beliau, dan beliau langsung berkenan meninjau kesini dan tidak menunggu lama langsung diputuskan, semua saya tanggung, Luar biasa Bojonegoro. Kami mewakili Bapak Bupati dan masyarakat Blora mengucapkan terimakasih", tutur Wakil Bupati Blora, H. Arief Rohman, M.Si.

Wakil Bupati Arief Rohman menuturkan bahwa dengan dibangunnya jembatan tersebut masyakarat di Kabupaten Blora mendapat berkah, karena banyak warga Kradenan dan sekitarnya bisa semakin mudah memenuhi kebutuhan ekonomi dan pendidikannya.

"Banyak yang biasa berjualan ke Pasar Ngraho, begitu juga sekolah, banyak yang sekolah ke Ngraho termasuk ngaji. Dulu saat Bu Anna ke Medalem, ketika akan menyeberang pakai perahu bertemu seorang anak yang hendak berangkat ngaji. Ketika ditanya ngaji dimana, jawabnya ke Jawa Timur. Ada penjual kayu bakar, bahkan orang yang hendak silahturahmi ke mertua. Ini menandakan bahwa kedua wilayah telah terjalin hubungan ekonomi, pendidikan dan sosial yang erat", ungkap Wabup Arief Rohman.

Dengan adanya jembatan ini, dirinya berharap pertumbuhan ekonomi di kedua wilayah bisa semakin baik.

Wakil Bupati Arief Rohman juga berharap sinergi antara Blora dan Bojonegoro terus terjalin. Karena selain proyek jembatan ini, di Blora juga sedang ada proyek Bandara Ngloram yang dikerjakan Kementerian Perhubungan. Yang diharapkan Kabupaten Bojonegoro bisa menyumbang okupansi penumpang bandara.

"Alhamdulillah bandara juga sedang dibangun, semoga tahun depan sudah ada pesawat ATR-7 yang mendarat di Ngloram Cepu. Sehingga nanti warga Bojonegoro kalau mau ke Jakarta tidak perlu jauh-jauh ke Surabaya, langsung lewat Cepu mendarat di Halim Perdana Kusuma", tambah Wakil Bupati.

Bupati Bojonegoro, Dr. Hj. Anna Muawanah dalam sambutannya menyampaikan bahwa perencanaan pembangunan jembatan Luwihaji-Medalem juga atas persetujuan DPRD Kabupaten Bojonegoro.

"Pembangunan jembatan ini merupakan konsep pembangunan kawasan. Dengan dilaksanakannnya pembangunan jembatan banyak hal positif dan membawa manfaat. Pemkab Bojonegoro akan terus berkoordinasi dengan Kabupaten Blora dan ingin terus mengajak warga bersama-sama sehingga apa yang menjadi suatu perencanaan besar kedua pemerintahan dapat segera diwujudkan", ucap Dr. Hj. Anna Muawanah.

"Insyaallah kita bisa manfaatkan ini untuk ekonomi, sosial, budaya, keagamaan dan sebagainya. Termasuk kami juga akan mensupport bandara Ngloram, karena juga akan memperkuat sarana transportasi. Karena kita tidak perlu jauh-jauh ke Surabaya. Cukup ke Blora untuk naik pesawat", kata Bupati Anna Muawanah.

Pada kesempatan tersebut Bupati Anna Muawanah juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak sehingga pembangunan jembatan tersebut dapat terlaksana. Bupati juga berpesan agar pembangunan jembatan tersebut betul betul di awasi dan dicek, karena waktu tinggal 5 bulan.

"Time table harus betul-betul dihitung, semuanya harus disiapkan. Kalau bisa kerja 24 jam, pakai 3 sift. Kami yakin jika dari perencanaan, pengawasan dan pelaksanaan, berjalan dengan baik, maka waktu 5 bulan itu bisa kita lakukan dengan sebaik-baiknya. Semoga Desember kita bisa resmikan, untuk nama nanti kita cari dulu dan minta masukan dari Pemkab Blora karena ini menghubungkan 2 wilayah Kabupaten", pungkas Bupati Anna Muawanah.

Setelah groundbreaking yang dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan, rombongan melakukan tinjauan ke lokasi seberang yang ada di Desa Medalem, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora dengan menggunakan perahu.

Terpisah, Warsit, selaku anggota DPRD Blora dari Dapil 3 (Kradenan, Randublatung, Jati) yang juga warga asli Kecamatan Kradenan merasa senang karena mimpi memiliki jembatan akhirnya bisa terkabul.

"Rencana adanya jembatan ini sudah ada sejak zamannya Pak Harto, tetapi hanya sebatas rencana saja. Alhamdulillah tahun ini bisa mulai dibangun. Kami selaku wakil rakyat ikut bersyukur dan berterimakasih kepada Pemkab Bojonegoro dan Pemkab Blora, yang kali ini diwakili Pak Arief. Semoga prosesnya lancar, aamiin", ujar Warsit.

sumber info dari : Dinkominfo Kab Blora/Tim Berita Prokompim Blora

Pepadi Blora Ajak Warga Doa Bersama Agar Terhindar Penyakit Corona


Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kabupaten Blora mengajak seluruh warga masyarakat khususnya pecinta wayang kulit untuk meningkatkan doa kepada Tuhan agar di wilayah kabupaten Blora bebas dari penyakit yang disebabkan virus corona.

Hal itu disampaikan Ketua Pepadi Blora H. Sukarno pada sambutan pagelaran wayang kulit malam Jumat Pon di pendopo rumah dinas bupati Blora, Kamis (12/3/2020) malam.

"Semoga negara Indonesia, khususnya Jawa Tengah, lebih khusus lagi Kabupaten Blora bebas dari penyakit yang disebabkan virus corona. Kita berdoa bersama, malam ini kita tirakatan (wungon, melekan) semoga saudara-saudara kita semua bebas dari penyakit corona. Tidak usah panik", kata Sukarno.

Semua itu, kata Sukarno, percaya saja itu datang dan diberi dari Gusti Allah sebagai ujian untuk meningkatkan ketaqwaan.

"Insya Allah dengan doa bersama maka akan mendapatkan perlindungan dari Gusti Allah. Yang memberi obat atau yang menyembuhkan adalah Gusti Allah. Percaya saja", ujarnya.

Hal yang sama disampaikan oleh Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Blora M. Solichan Mochtar mewakili Kepala Dinporabudpar H. Slamet Pamuji.

"Melalui pertunjukan wayang kulit malam ini, kami ajak seluruh warga masyarakat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, mengkonsumsi empon-empon seperti jahe dan kunyit", kata Solichan.

Yang tidak kalah penting, kata dia, meningkatkan pola hidup sehat dan menjaga kebersihan dengan membiasakan cuci tangan pakai sabun.

"Virus itu bisa masuk melalui tangan, maka biasakan cuci tangan pakai sabun. Tidak usah panik. Sekaligus, malam ini mari kita tetap lestarikan seni budaya wayang kulit dengan menampilkan dalang muda berbakat asli Blora", terangnya.

Pepadi Blora bersama Dinporabudpar rutin menggelar pertunjukan wayang kulit setiap malam Jumat Pon sebagai upaya melestarikan seni budaya dengan menampilkan dalang lokal secara bergiliran.

Pada pertunjukan kali ini, menampilkan dua dalang muda yang berstatus sebagai mahasiswa dan alumni Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta. Keduanya asli Blora. Yakni Ragil Darsono asal Karangjong Kecamatan Ngawen dan Ki Mifta Jho Londhot asal Todanan, Kecamatan Todanan.

Adapun cerita yang ditampilkan secara bergantian yaitu Parikesit di wisuda. Ratusan warga pecinta wayang kulit tak bergeming menyaksikan hingga akhir cerita.

Sebelumnya, ditampilkan seni karawitan oleh para guru SD perempuan yang tergabung pada kelompok seni karawitan Dwija Sulistya Kencana.

Meski baru berlatih tiga bulan, namun kelompok itu berani tampil di depan publik dengan membawakan beberapa buah gending (lagu Jawa) dan tidak mengecewakan penonton serta penikmat seni karawitan.

Warga Sambonganyar Kerja Bhakti Uruk Jalan Rusak


Warga desa Sambonganyar Kecamatan Ngawen, Blora melaksanakan kerja bakti secara gotong royong menguruk jalan rusak dengan pasir batu (sirtu), Sabtu (7/3/2020).

Bhabinkamtibmas Desa Sambonganyar Polsek Ngawen Polres Blora, Bripka Sri Widyo Utomo yang ikut membantu warga dalam kerja bakti rehab jalan di desa binaannya menyampaikan jalan yang menghubungkan desa dengan sawah pertanian itu rusak akibat tergerus air hujan.

"Jalan ini adalah akses warga menuju sawah, karena sudah rusak tergerus hujan,hari ini kita kerja bakti uruk jalan", kata Bripka Sri Widyo Utomo.

Ia menjelaskan, sesuai arahan Kapolres Blora AKBP Ferry Irawan, bahwa anggota polri harus bisa menjadi penggerak revolusi mental di ruang publik.

"Untuk itu kita mendorong warga agar selalu kompak dan guyub rukun dalam mewujudkan Kamtibmas yang aman diwilayahnya", terangnya.

Jika warga kompak, kata dia, maka lingkungan akan aman kita jaga bersama.

Selain membantu warga dalam kerja bakti, juga menyampaikan imbauan kepada masyarakat agar selalu menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan, terutama menjelang Pilkada 2020 Kabupaten Blora.

Sementara itu, Warto, salah satu warga desa Sambonganyar mengatakan bahwa pihaknya merasa senang dengan kehadiran Bhabinkamtibmas yang ikut membaur dan membantu warga.

"Lebih semangat dengan kehadiran Bhabinkamtibmas. Terimakasih sudah ikut membantu", kata Warto.

sumber info dari : Dinkominfo Kab.Blora

Inisiatif Bersama Buka Akses Jalan Baru Menuju Makam Boleran


Akses jalan yang sempit dan susah untuk menuju tempat pemakaman umum dukuh Boleran Desa Jiken Kecamatan Jiken Kabupaten Blora, mendapat perhatian khusus dari Forkompincam setempat.

Mendengar dan melihat secara langsung aktifitas warga ketika prosesi penguburan jenazah di makam di dusun setempat, Forkompincam Jiken berinisiatif bersama untuk membuat akses jalan baru menuju makam desa tersebut.

Kapolsek Jiken Polres Blora Iptu Eko Septi Supriono,SE menjelaskan bahwa dari laporan bhabinkamtibmas dan babinsa yang turun langsung ke desa binaan, sering mendapat laporan perihal kurangnya akses menuju makam, sementara tempat pemakaman umum atau kuburan sangat penting bagi warga. "Alhamdulilah hari ini, Forkompincam bersama pemerintah desa Jiken, dan warga boleran, kerja bakti membuat jalan ke makam, agar lebih baik lagi", kata Kapolsek Jiken, Jumat, (28/02/2020)

Adapun jalan baru tersebut mempunyai panjang 75 meter dan lebar empat meter, nampak anggota TNI, Polri, staf kecamatan dan warga desa setempat bahu membahu membangun jalan penghubung desa ke makam tersebut. Camat Catur Pambudi Amperawan,S.Sos, Danramil Kapten Sundiro dan Kapolsek Jiken Iptu Eko Septi Supriono, membaur bersama warga dalam kerja bakti tersebut.

Suhud, salah satu warga Boleran mengutarakan bahwa dirinya dan masyarakat dusun Boleran merasa senang, dengan dibangunnya akses jalan tersebut, "Kami senang jalan sudah dibangun, soalnya jalannya susah mau kemakam, terutama saat musim hujan, jalannya becek dan hanya melalui pematang sawah", jelas Suhud.

Sementara itu Kepala Desa Jiken Sumani, menyampaikan terimakasihnya kepada Forkompincam Jiken, dengan dibangunnya akses jalan menuju makam, sangat membantu dan memudahkan warga, "Kami ucapkan terimakasih kepada pak camat, pak danramil dan juga pak kapolsek, tentunya pembangunan jalan makam ini sangat bermanfaat", ucap Kepala Desa Jiken.

Kelompok Afinitas Tani Sejahtera Desa Gersi Akan Terima Bantuan Ayam Petelur


Kelompok Afinitas Tani Sejahtera Desa Gersi Akan Terima Bantuan Ayam Petelur yang digulirkan melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Provinsi Jawa Tengah. Hal itu mengemuka dalam verifikasi Tim DKP Provinsi Jawa Tengah bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Blora kepada kelompok afinitas Tani Sejahtera di balai desa Gersi, Senin (10/2/2020).

"Tujannya untuk meningkatkan usaha ekonomi produktif agar taraf hidup lebih sejahtera dan mandiri", kata Munawir, salah seorang tim verifikasi DKP Provinsi Jawa Tengah.

Verifikasi, lanjutnya, antara lain untuk mengetahui apakah anggota kelompok afinitas telah terdaftar dalam basis data nasional atau belum.

"Jika belum, bukan berarti tidak dapat bantuan, tetapi akan bergulir untuk berikutnya", jelasnya.

Menurut Munawir, pada tahun ini ada 64 kelompok afinitas 34 desa dan 14 Kecamatan di Jawa Tengah yang akan menerima bantuan.

Dijelaskannya, afinitas ini merupakan program dari pemerintah yang sudah berjalan sejak tahun 2010.

Di tempat yang sama, Kepala Seksi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan DPKP Blora Sudarman mengemukakan, pada tahun 2020 ini ada dua desa yang sedang taraf verifikasi setelah mengajukan proposal.

"Dua kelompok afinitas itu Desa Gersi, Kecamatan Jepon dan Desa Jejeruk Kecamatan Blora", jelasnya.

Setelah verifikasi dilaksanakan dan disetujui, maka nanti ada 50 KK kelompok afinitas yang mendapat batuan ayam petelur super. Jumlahnya lebih kurag 300 ekor ayam super siap bertelur.

"Untuk juklisnya masih belum kami terima, segera setelah ada juklisnya secara teknis akan kami sampaikan kepada kelompok afinitas", terangnya.

Kepala Desa Gersi Dinal Candra Jimstark berharap setelah verifikasi ini dilaksanakan agar pengurus kelompok afinitas Tani Sejahtera bisa saling koordinasi dan meminta arahan kepada dinas dan petugas terkait.

"Kami juga berharap kepada Dinas Ketahanan Pangan untuk memberikan arahan dan dukungan agar cita-cita kelompok afinitas ini bisa terwujud", kata dia.

sumber info dari : Dinkominfo Kab. Blora

Popular Posts

close