Untuk Anda Kami Ada

Pepadi Blora Ajak Warga Doa Bersama Agar Terhindar Penyakit Corona


Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kabupaten Blora mengajak seluruh warga masyarakat khususnya pecinta wayang kulit untuk meningkatkan doa kepada Tuhan agar di wilayah kabupaten Blora bebas dari penyakit yang disebabkan virus corona.

Hal itu disampaikan Ketua Pepadi Blora H. Sukarno pada sambutan pagelaran wayang kulit malam Jumat Pon di pendopo rumah dinas bupati Blora, Kamis (12/3/2020) malam.

"Semoga negara Indonesia, khususnya Jawa Tengah, lebih khusus lagi Kabupaten Blora bebas dari penyakit yang disebabkan virus corona. Kita berdoa bersama, malam ini kita tirakatan (wungon, melekan) semoga saudara-saudara kita semua bebas dari penyakit corona. Tidak usah panik", kata Sukarno.

Semua itu, kata Sukarno, percaya saja itu datang dan diberi dari Gusti Allah sebagai ujian untuk meningkatkan ketaqwaan.

"Insya Allah dengan doa bersama maka akan mendapatkan perlindungan dari Gusti Allah. Yang memberi obat atau yang menyembuhkan adalah Gusti Allah. Percaya saja", ujarnya.

Hal yang sama disampaikan oleh Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Blora M. Solichan Mochtar mewakili Kepala Dinporabudpar H. Slamet Pamuji.

"Melalui pertunjukan wayang kulit malam ini, kami ajak seluruh warga masyarakat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, mengkonsumsi empon-empon seperti jahe dan kunyit", kata Solichan.

Yang tidak kalah penting, kata dia, meningkatkan pola hidup sehat dan menjaga kebersihan dengan membiasakan cuci tangan pakai sabun.

"Virus itu bisa masuk melalui tangan, maka biasakan cuci tangan pakai sabun. Tidak usah panik. Sekaligus, malam ini mari kita tetap lestarikan seni budaya wayang kulit dengan menampilkan dalang muda berbakat asli Blora", terangnya.

Pepadi Blora bersama Dinporabudpar rutin menggelar pertunjukan wayang kulit setiap malam Jumat Pon sebagai upaya melestarikan seni budaya dengan menampilkan dalang lokal secara bergiliran.

Pada pertunjukan kali ini, menampilkan dua dalang muda yang berstatus sebagai mahasiswa dan alumni Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta. Keduanya asli Blora. Yakni Ragil Darsono asal Karangjong Kecamatan Ngawen dan Ki Mifta Jho Londhot asal Todanan, Kecamatan Todanan.

Adapun cerita yang ditampilkan secara bergantian yaitu Parikesit di wisuda. Ratusan warga pecinta wayang kulit tak bergeming menyaksikan hingga akhir cerita.

Sebelumnya, ditampilkan seni karawitan oleh para guru SD perempuan yang tergabung pada kelompok seni karawitan Dwija Sulistya Kencana.

Meski baru berlatih tiga bulan, namun kelompok itu berani tampil di depan publik dengan membawakan beberapa buah gending (lagu Jawa) dan tidak mengecewakan penonton serta penikmat seni karawitan.

Popular Posts

close