Untuk Anda Kami Ada

Kemeriahan Cap Go Meh Di Klenteng TITD Hok Tik Bio, Blora


Cap Go Meh memiliki arti hari kelimabelas dan hari terakhir masa perayaan Tahun Baru Imlek bagi komunitas umat Tionghoa di seluruh dunia. Istilah Cap Go Meh sendiri berasal dari bahasa hokkien, Cap berarti Sepuluh, Go berarti Lima, Meh berarti Malam. Disimpulkan bahwa perayaan Tahun Baru Imlek berlangsung selama 15 hari sejak awal tahun baru dan diakhiri dengan Cap Go Meh.

Peringatan Cap Go Meh yang selalu dirayakan umat Tionghoa di hari kelimabelas bulan pertama penanggalan Imlek setelah tahun baru diselenggarakan di Klenteng TITD Hok Tik Bio Blora, Senin sore (22/2)dan dimeriahkan dengan atraksi barongsai dan naga mustika.

Atraksi Barongsai dimainkan oleh anak-anak dan remaja klenteng.

Sejak pukul 17.00 WIB, ratusan warga Blora beramai-ramai memadati halaman klenteng untuk menyaksikan anak-anak dengan lincah memainkan kesenian yang berasal dari tanah leluhur umat Tionghoa ini. Dengan atraktif, barongsai serta leang leong bergantian naik susunan kursi dan memberikan penghormatan kepada dewa kemudian kepada para penonton yang memadati halaman klenteng sejak sore hingga petang.

Koh Njin - pengurus klenteng, menyatakan:

"Kami mengajarkan kesenian ini kepada anak-anak agar tetap ada regenerasi sehingga di Blora ada penerus pemain barongsai dan leang leong".

"Kami menampilkan anak-anak sebagai pemain barongsai dan leang leong agar terbiasa tampil di depan umum, untuk membentuk mental anak-anak".

Kuliner Lontong Khas Cap Go Meh, Dibagikan Gratis Untuk Para Pengunjung.

Tidak lengkap rasanya jika perayaan Cap Go Meh tanpa kuliner Lontong Khas Cap Go Meh. Seperti yang dilakukan umat Tionghoa di Blora, pada Senin sore (22/2) untuk menyambut malam Cap Go Meh di halaman Klenteng TITD Hok Tik Bio membagikan kuliner khas Lontong Cap Go Meh kepada para pengunjung sembari menyaksikan atraksi barongsai dan leang leong.


Kuliner khas tahunan yang hanya ada disaat merayakan Cap Go Meh ini pun langsung habis diserbu anak-anak dan orang dewasa yang hadir di halaman klenteng hingga Senin petang tadi. Dengan lahap, mereka menikmati kelezatan Lontong Cap Go Meh yang dimasak ibu-ibu Yayasan Klenteng TITD Hok Tik Bio Blora.

Anis - salah satu pengunjung klenteng, mengatakan:

"Saya baru sekali ini ikut merasakan lontong cap go meh, sebelumnya belum pernah, ternyata enak, sedikit pedas dengan bumbu sambal gorengnya dan hampir mirip lontong opor namun ini lebih banyak bumbunya".

Totok - penjaga Klenteng TITD Hok Tik Bio Blora, menyatakan :

"Pembagian lontong cap go meh sudah rutin dilakukan setiap tahun dalam rangka mengakhiri peringatan Tahun Baru Imlek di hari kelimabelas bulan pertama".

"Kalau orang islam di Jawa kan ada lebaran ketupat setelah sepekan Idul Fitri. Kalau di umat Tionghoa ini istilahnya Cap Go Meh yakni 15 hari pasca peringatan tahun baru imlek bertepatan saat bulan purnama sambil menikmati lontong cap go meh".

"Lontong Cap Go Meh hanya ada di Indonesia sebagai wujud akulturasi budaya jawa dan tiongkok, sementara di Tiongkok sendiri tidak ada yang namanya lontong cap go meh".

Untuk diketahui, pada dasarnya lontong cap go meh adalah masakan adaptasi peranakan Tionghoa Indonesia terhadap masakan asli Indonesia, tepatnya masakan Jawa. Hidangan ini terdiri dari irisan lontong bulat yang melambangkan bulan purnama dengan disajikan bersama sayur opor, lodeh, sambal goreng hati, acar, telur bacem, dan kerupuk.

Acara kemeriahan Cap Go Meh berlangsung hingga malam hari dan kemudian ditutup dengan sembahyangan khusus Cap Go Meh.

Popular Posts

close